Selasa, 29 Maret 2011

kangen kamu

Kamu setia menemaniku

Kemanapun aq pergi

Kamu selalu mendampingiku

Tidak pernah ada keluh kesah

Yang keluar darimu


Aq tidak menyangka

Ternyata kesetiaanmu tiada duanya

Bahkan dibandingkan perempuan manapun


Namun kini.......

Kamu telah pergi

Tinggal ada kenangan indah kita

Kamu tinggalkan

Aq sendiri


Aq kangen kamu,

Maukah kamu kembali disisiku ?

Mendampingi kemanapun aq pergi

Berpetualang menyusuri daerah laen

Ke buton n Ke Jogja

Dan kota-kota indah lainnya

Yang memberi banyak kenangan kita

Hanya kita berdua.....

kesendirian

Dalam kesendirian, sesungguhnya dirimu memiliki dua sisi kepribadian. Layaknya mata uang yang punya dua sisi. Ada sisi kanan dan kiri, atas atau bawah, atau apalah biasanya orang menamainya, itu tidaklah penting. Yang terpenting adalah, kenali diri dalam kesendirian atas segala potensi yang terpendam.

Seringkali, kita lebih senang mengikuti arah ’kiri’ nafsu kita lalu mengabaikan bisikan nurani. Ia takkan berbohong dengan kejernihan suaranya. Dengarlah suara hati, lalu akui setiap noda yang mengotorinya disebabkan tangan-tangan kita pada waktu yang lalu. Kemudian jujurlah dengan penuh kesatria.

Ya jujurlah. Adalah sebuah langkah terobosan terbaik dalam memperbaiki semuanya. Sebab, tak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan dan perbaikan. Terlebih ketika waktu pilihanNya di sepertiga yang akhir memanggil. Saat sujud menjadi sebuah kerinduan kembalinya hati kita pada pangkuanNya. Saat air mata begitu renyah terasa menetes. Dan jujurlah dengan kesendirian. Karena kesendirian seringkali membisikkan suara hati yang tak pernah mengingkari kebenaran hakiki.